RSS

PENJAJAHAN DI ERA MODERN

Kita hidup di sebuah negara kaya, Indonesia. Akan tetapi kita selalu merasa miskin. Miskin ilmu seharusnya. Semakin berkembangnya zaman, cara berpikir manusia pun semakin kompleks. Yang dulu hanya ibu rumah tangga, sekarang mulai berbisnis online. Yang dulu suka baca buku, sekarang jadi kecanduhan gadget. Yang dulu disegani banyak teman, sekarang jadi otoriter. Tentu akan ada banyak hal yang berubah. Akan tetapi, generasi muda tidak perlu takut. Kekuatan kita bukan ada di raga kita --melawan melalui fisik. Kita harus bisa melawan dengan otak. Kita sering "nongkrong" di food court atas kepemilikan Yahudi. Kita memang mayoritas Islam, memang. Tapi kita sering lalai dan belum sadar. Kita dibunuh perlahan dengan minuman soda. Tidak tahukah Kau soda dapat merusak ginjalmu kawan? Bukan hanya itu, pajak makanan yang kita bayar digunakan untuk membunuh jutaan muslim di luar sana. Mengapa kita apatis dan tidak mau tahu? Mengapa kita selalu egois dan saling menyalahkan? Akan tetapi di sisi lain berkembangnya food court juga memberi lowongan kerja kepada WNI yang lain, juga sesama muslim. Berkembangnya friendchiese di Indonesia juga membawa dampak yang baik. Yang dulunya tidak bekerja, sekarang bisa kerja di depan rumah sendiri. Wallahu a'lam, akan tetapi karena saya hanya anak orang miskin, saya memilih untuk tidak datang ke tempat itu lagi sekarang. Akan lebih baik jika rezeki saya, saya berikan kepada sesama kaum duafa.

GENERASI MUDA, AYO BANGKIT GAEEES!

Setelah simpang siur tentang berita naik turunnya BBM dan segala dampaknya, apa kita masih harus berdiam diri? Apakah kita hidup untuk menerima suatu penjajahan? Baik itu berupa penjajahan fisik maupun batin. Bangkit anak muda! Peradaban ISLAMyang diajarkan Rasulullah SAW harus kembali ditegakkan. Masih ingin saling menyakiti meskipun tinggal dalam 1 populasi? JANGAN! Ingatlah, ada akhirat. Apa Kau tidak takut api panas itu akan membakar tubuh pemimpinmu yang dholim dan tidak amanah? Tentu saja karena kita menyayangi pemimpin kita, maka kita harus berbuat sesuatu. Melangkah pada jalan dimana kaki akan dituntun Allah SAW untuk membela yang benar? Kalau kita merasa ada ketidakadilan, kalau kita dianak tirikan, ya LAWAN. Ingat, kita sama statusnya, Bapak pejabat WNI, kita juga WNI. Sebenarnya ya agak ngeri juga sih nulis kritik ke pemerintah terus. Karena umur saya sudah 18 tahun, sudah tidak ada perlindungan dari Kak Seto Mulyadi. Tapi saya selalu yakin, yang benar dan tidak bersalah harus melawan para penjajah. Ayo bangkit Gaeeees ^__^

8 November 2014

Saat aku mengalami kesulitan tidur. Sering aku menunggu pagi memikirkan bagaimana nasibku kelak. Jauh dari ibu, orangtua sekaligus mentor dan sahabatku. Kemudian aku menangis membayangkannya. Pernahkah orang lain tahu? tidak perlu. Pernah suatu pagi yg lain kupikirkan mereka dan kembali menangis sejenak. Ah kupikir lagi mungkin dalam berteman ada masanya. Mungkin masa dengan kalian sudah habis. Ku putuskan akan membisu dan pura-pura tidak tahu apa kata yg akan aku dengar nantinya. Aku penakut? Iya! Aku takut hatiku sakit saat nada itu mulai fals, aku dulunya peka tapi selalu menangis sendiri di kamar kost. Aku tulis dalam berlembar-lembar kertas. Kadang tiba-tiba tulisan itu jadi puisi atau apa. Ku pikir ah kenapa harus susah? Karena kalian inspirasi sastraku muncul. Galau sendiri itu indah, kalian tidak akan pernah tahu apa saja yang bisa kalian lakukan, kecuali ada satu malam perenungan panjang. Inggris adalah sahabatku. Mereka tak tahu aku sering marah, memaki dalam Bahasa Inggris di kamar. Kadang aku rekam, saat perasaanku tenang ku dengarkan lagi pronounsku, beberapa masih medok. Ya dalam kata ini. Aku tidak pernah kesulitan saat ada tugas bahasa inggris, hahaha karena latihan bodohku itu. Satu hal yg akan kurindukan sekali. Setelah ijazah di tangan. Setelah nasib kita sudah ditentukan-Nya. 5,5 bulan lagi masih di daerah yg sama. Kadang sebal sih sampai berganti hari masih dalam keadaan hancur. Iya hatiku masih hancur tak dapat kutemukan solusi yang tepat. Tapi satu prinsipku saat orang-orang bangun aku harus terlihat baru bangun dan bahagia. Ku sapa nenek kosku dengan senyum, kembali cerewet dan kuceritakan banyak hal baik tentang sekolahku pada Ibu kadang saat pulang. Inilah aku dan caraku mengusir saat-saat down. Orang terdekatku pun tak boleh tahu. Biar malam dan heningnya yang menamparku dengan realita kehidupan. Angin malam bilang "Sadar ini bukan negeri dongeng! Ini hidupmu! Galau? Itu salahmu sendiri bodoh! SALAHMU SENDIRI" Ya, tangisku pecah saat malam sudah seperti ini.

Aku Berharap Pesan Ini Dibaca Para Orangtua

Ayah, Bunda, kadang aku merasa kalian tidak bisa menerima kekuranganku saat aku tumbuh remaja, aku rindu saat masih kecil seakan dukungan selalu ada tanpa aku minta. Karena hubungan kita yang tidak terlalu dekat, ku pilih curhat ke sahabatku saja. Kadang kalian sibuk dengan pekerjaan yang tak ingin ku ganggu juga alasannnya. Kalian hanya akan memarahiku karena aku melakukan ini itu yang tidak kalian suka. Padahal kalau Ayah Bunda lihat, di luar sana hal ini sekarang dianggap biasa. Aku tahu ini demi kebaikanku. Tapi aku merasa terlalu diatur. Aku memang anak perempuan kalian, tapi aku butuh celah untuk sedikit memandang ke luar. Di sarang Ayah Bunda memang nyaman, tapi kadang aku ingin melihat kehidupan di luar sana. Tenanglah, fondasi agama sudah kalian beri Ayah Bunda. Biarkan aku lepas sebentar. Aku akui tanpa Ayah Bunda tahu kadang aku liar, tapi aku masih tahu batasan. Apa yang kalian ajarkan masih tertanam di otakku. Akan selalu ada. Biarkan aku yang memilih, aku yang lebih tahu diriku, aku lebih tahu apa yang kuinginkan. Aku pun yang akan menjalani hidupku Ayah Bunda. Tanpa sedikitpun rasa ingin durhaka tapi terkadang lari dari pemikiran kalian adalah yang ku pilih. Tanpa rasa menggurui aku ingin bilang, pekerjaan yang terbaik adalah apa yang menjadi hobbi kita. Aku tidak ingin menjadi dokter yang biasa saja. Tapi aku ingin menjadi * yang super. Karena minat dan bakatku ada disana. Aku = siapa saja yang baca Aku pikir banyak kebingungan saat memilih jurusan. Kadang beberapa anak merasa seperti itu. Tapi ada anak yang sedikit pembangkang yang berani mengungkapkannya. Ada juga yang penurut dan mengikhlaskan masa depannya untuk orangtua.

10 November 2014

Rasa sebal kadang ada saat pulang sekolah. Pernah aku lihat anak-anak menaruh batang kecil di tempat bel motor. Agar kalau motor itu dinyalakan belnya berbunyi terus. Pernah aku alami sendiri, rem tangan motorku dikunci tapi aku tetap mengendarainya. Kok motorku jadi rusak ya? Setelah menyadarinya. Aku tertawa, haha dasar anak-anak macam itu. Pernah aku lihat satu spion temanku bahkan sudah lepas. Aduh yang ini keterlaluan. Motor beat tidak ada alat-alat montirnya Brother, yang kau jaili ini perempuan lagi. Untung teman sekelasku yang lain membantunya. Saat aku ambil motorku di dasbor ada sampah, ah hal yang sama saat masih pakai sepeda ontel. Ya sudah, nanti biar aku buang di tempat sampah depan kosku. Heran aku apa mereka belum tahu dimana letak tempat sampah. Kembali lagi pasti ulah anak-anak jail itu. Hal yang akan aku rindukan 5,5 bulan lagi. Terimakasih kejailannya siapapun itu. Tapi jangan kalian rusak motor orang dengan alasan jail. Wanita suka bingung bagaimana menggunakan obeng, tang, dll. Mengertilaaah!

11 November 2014

Film-film bertema pendidikan anak terbaik. 1. Every Child is Special (India) 2. I'm Not Stupid 1 & 2 (Singapura) 3. Tri Idiot (India) Banyak yang bisa kita pelajari dari sana. Ada anak-anak spesial yang bakatnya tidak sama dengan orangtua. Tetapi orangtua ingin anaknya menjadi sepertinya, tapi bukankah setiap profesi mengalami simbiosis mutualisme pada akhirnya? Di film Tri Idiot dijelaskan bahwa mencari ilmu bisa dimana saja. Dalilnya juga "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China." "Menuntut ilmu itu wajib" Tidak berarti anak-anak jalanan yang tidak bersekolah itu bodoh, tidak. Mereka hanya tidak punya kesempatan menuntut ilmu secara formal. Tapi mereka lebih mengerti ilmu kehidupan dibanding Saya. Saya belum tahu cara berjuang bertahan hidup tanpa uang orangtua kan? Padahal sudah sebesar ini. Ayo dong ambil sisi positif dari segala hal yang diciptakan Allah berbeda. Pasti ada hikmahnya.

11 November 2014

Aku belajar banyak hal selama tinggal 6 tahun di rumah kosku ini. Aku belajar bagaimana sedihku saat malam tak boleh ku bawa saat pagi. Nenek kos sering saat malam terlihat sakit, tapi paginya Beliau tetap beraktivitas dengan normal dan selalu penuh kasih sayang kepada kami. Saat Beliau marah kepada satu orang, Beliau tetap bersikap ramah kepada orang lain. Ini nih kadang susah. Saat tamu datang Beliau selalu senang. Aku mencoba selalu bahagia dengan datangnya teman baru. Kadang menipu diri untuk membuat orang lain bahagia itu perlu. Rasa sedih itu akan berganti sebuah kepuasan batin saat benar-benar bisa menghibur orang lain. Aku belajar menilai seseorang dari sisi baiknya dari Beliau. Belajar menjadi wanita dewasa. Bahkan hal kecil seperti memasak pun aku pelajari dari sini. Aku selalu bersyukur untuk kesempatan ini. 6 tahun yang sebentar lagi harus ku tinggalkan.