Dag Dig Dug
Diposting oleh
Murid Malas
on Senin, 18 November 2013
Label:
Malas's Written
/
Comments: (0)
It's a beautiful day :)
Hari ini sebenarnya ada dua ulangan harian.
Karena aku anak exact / IPA,
sebel juga sih kalau uh dobel ya kemungkinan besar dua-duanya pelajaran exact.
Bayangin deh, betapa botaknya kepala kita kalau semalam belajar dua pelajaran yang bener-bener bikin galau.
Tapi setelah uh matematika,
taraa Pak Kamal datang tanpa membawa soal.
What a surprise!
haha kita yang sudah penat, langsung deh jadi riang.
singakat cerita istirahat kedua datang dan para pelajar mengisi perutnya di kantin.
hihi kasihan banget kelaparan.
Ini nih yang paling heboh.
Jam terakhirnya jam biologi.
Kali ini kita praktik tes golongan darah.
Nah aku yang bagian naruh darah si kelinci eh maksudnya temanku di wadah,
dan bantuin ngaduk darahnya pas sudah dikasih larutan anti A, anti B dan anti AB.
Gila panas banget, yang pengen di tes golongan darah banyak juga.
Pas anti B nya mau habis, eh dia mau tes juga!
Dia ... iya dia yang absennya depan aku.
wkwk aku nggak nyangkah banget.
Otomatis ya pegangan tangan, tapi kalau aku mundur nggak mungkin dong.
Masa yang lain, cowok cewek ok, masa pas giliran dia aku kabur?
ok deh, lets do it!
Anak-anak dengan semangat 45 langsung deh teriak-teriak nggak jelas.
Malu bangeeet, apalagi darahnya nggak bisa keluar banyak.
Iyalah, aku nggak nekan jarinya kuat-kuat.
Aduh, jarinya langsung diambil dari tanganku,
dia tekan sendiri dan keluar darahnya banyak.
Lagi, anak-anak bilang aku nggak mau nyakitin dia.
Apaan sih, enggak tahu.
Aku cuma nggak nyaman aja lagi rada linglung, rada dongdong.
hihihi rada dag dig dug gitu disini.
*sambil nunjuk dada ^^
USAHA (E-Class)
Diposting oleh
Murid Malas
on Minggu, 17 November 2013
Label:
Malas's Written
/
Comments: (0)
Ternyata untuk membuat sebuah kripik tidak semudah yang aku bayangkan.
Sebenarnya udah ngikutin perintah resep, tapi hasilnya tetep nggak bagus.
Untuk dokumentasi? belum dulu deh masih gatot.
Membuat bussiness plan adalah hal wajib yang harus dilakukan anak-anak E-class SMA Negeri 2 Lamongan.
E-class itu kependekan dari Enterpreneur class, kelas wirausaha.
Untuk 30 orang yang lolos seleksi, biaya ditanggung sekolah,
tapi untuk yang tidak lolos jangan khawatir,
kalian bisa ikutan master class dan biayanya nggak mahal-mahal banget kok,
Rp350.000,00 untuk 10 pertemuan.
Nah bussiness planku kali ini "Cushy Bananapeel"
Banana peel = kulit pisang.
Aku akan membuat kripik manis dari kulit pisang.
Kelihatannya sih simple ya, tapi untuk pelaksanaannya cukup susah.
Apalagi untuk orang yang awam di bidang masak memasak.
Tapi jangan putus asa guys!
Seedpa yang dapat medali perak nasional itu nggak pernah yang namanya putus asa.
Mie pertama mereka? jelek sekali, belum berdaya jual.
Tapi dengan usaha mereka mie itu akhirnya bisa memenangkan berbagai kejuaraan yang mereka ikuti.
Keren banget kan guys?
Aku juga berharap produk yang aku buat bisa punya nasib yang sebaik seedpa
Aamiin aamiin Ya Rabbal alamin ;)
MySweet17
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Written
/
Comments: (0)
17 tahunku kemarin, 3 November 2013.
Orangtuaku bertengkar lagi, perang dingin, karena hal kecil yang lagi-lagi sama.
Hari itu aku sadar, persoalaan rumah tangga orangtuaku memang rumit.
Aku sempat sedih kurang lebih seminggu.
Mungkin anak-anak pikir aku sedih karena anak yang aku taksir, tapi enggaklah.
Aku punya masalah yang lebih rumit dari itu.
Sejak TK aku sudah tahu bagaimana ayahku, baik dan buruknya.
Sempat mereka berdua ingin bercerai, karena orang ketiga.
Aku yang masih bodoh tidak benar-benar mengerti masalah ini.
Aku dibawa kabur ayahku, dan keluarga ibu mencoba mengambilku.
Tapi aku tidak benar-benar tahu apa yang terjadi.
Setiap orang mengharap kado yang indah di hari ulangtahunnya.
Tapi apa salahnya dengan kado seperti ini?
Aku bisa mengambil hikmah, meskipun aku sangat menyayangi ayahku ...
Aku tidak akan mencari suami sepertinya.
Aku tidak ingin terjebak seperti Ibu.
Aku hanya ingin dicintai dengan tulus,
bukan karena sesuatu yang bahkan aku sendiri muak untuk mendengarnya.
Mungkin suatu saat orangtuaku akan berpisah,
tapi aku harap bukan karena sebuah perceraian.
Tapi karena maut yang memisahkan mereka.
Berikanlah kekuatan dari setiap individu untuk berubah,
dan memperbaiki hidupnya Tuhan.
Quotes About Pahlawan
Diposting oleh
Murid Malas
on Jumat, 15 November 2013
Label:
Malas's Heroes
/
Comments: (0)
“Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi
(Catatan Seorang Demonstran, h. 93)”
― Soe Hok Gie
tags: lupa, mati, pahlawan, revolusi 49 likes like
Pramoedya Ananta Toer
“setiap pejuang bisa kalah dan terus-menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah
(Prahara Budaya, h. 187)”
― Pramoedya Ananta Toer
tags: kalah, menang, menyerah, pahlawan, pejuang
“Pahlawan.. Jangan menanti kedatangannya. Mereka adalah aku, kau, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka, dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi leher sejarah.”
― Anis Matta
tags: pahlawan
Y.B. Mangunwijaya
“Namun itu berarti bahwa telah tumbuhlah benih-benih pengakuan, bahwa yang benar-benar penting dalam sejarah justru adalah hidup sehari-hari, yang normal yang biasa, dan bukan pertama-tama kehidupan serba luar biasa dari kaum ekstravagan serba mewah tapi kosong konsumtif. Dengan kata lain, kita mulai belajar, bahwa tokoh sejarah dan pahlawan sejati harus kita temukan kembali di antara kaum rakyat biasa yang sehari-hari, yang barangkali kecil dalam harta maupun kuasa, namun besar dalam kesetiaannya demi kehidupan.
[Impian dari Yogyakarta, hlm. 38]”
― Y.B. Mangunwijaya
tags: pahlawan, rakyat-biasa, sejarah
Goenawan Mohamad
“Saya tak mengharapkan pahlawan. Orang tak selalu baik, benar, berani. Tapi saya mengagumi tindakan yang baik, benar, berani, biarpun sebentar.
(h.11)”
― Goenawan Mohamad, Pagi dan Hal-Hal yang Dipungut Kembali
tags: baik, benar, berani, pahlawan, sebentar
“Aku Tidak mau menjadi RELAWAN, Tapi seorang PAHLAWAN!
Relawan menolong kapanpun dan dimanapun, Tapi aku hanya akan menolong di SAAT yang TEPAT!”
― Ary Prakasa
Mewujudkan Sosok Pahlawan dalam Diri
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Heroes
/
Comments: (0)
KETIKA berbicara pahlawan, tak lain dan tak bukan pikiran kita mengarah kepada bunyi desing senjata dan letupan bom yang terjadi di Tanah Air sekian tahun silam. Ketika berbicara pahlawan, sebuah aksi heroik terus menerus berkumandang memenuhi pikiran kita. Ketika berbicara pahlawan, deretan tanda jasa langsung terasa muncul di depan pelupuk mata kita.
Siapa pahlawan?
Pahlawan yang paling jelas adalah ketika dia bisa memulai perubahan dari dirinya sendiri, lalu membuat perubahan pada kiri-kanannya. Membuat perubahan di lingkungan rumahnya, membuat perubahan di kotanya, negerinya, dunianya. Pahlawan adalah seseorang yang mampu berbuat sesuatu tanpa cakap belaka. Apabila Kawan mengingat Jenderal Sudirman, tanpa Kawan sadari, dia telah memulai sebuah perjuangan sejak menjadi guru di sebuah sekolah. Secara langsung dan meyakinkan dia membuat perubahan pada murid-muridnya. Apabila Kawan mengingat seorang Fatmawati, dia membuat perubahan dengan pendidikan yang luar biasa kepada keluarganya. Apabila Kawan mengingat sosok besar seorang Hoegeng, dia membuat perubahan dengan cara menanamkan idealisme kejujuran yang luar biasa pada dirinya dan instansinya.
Semua orang di atas adalah pahlawan, Kawan. Namun, Kawan harus percaya bahwa di tiap diri Kawan pastilah ada sebersit bakat seorang pahlawan. Karena Kawan adalah seorang yang mampu membuat perubahan yang dimulai dari kiri-kanan lingkungan.
Indonesia sedang butuh pahlawan. Indonesia sedang butuh pemuda-pemudi yang mau membuat perubahan dari langkah yang amat kecil dahulu, sebelum melangkah dengan langkah yang jauh lebih besar. Indonesia butuh seseorang yang mempunyai kemampuan, Kawan. Negara ini sedang krisis pahlawan sejati. Pahlawan sejati bukanlah orang yang suka berbangga diri, namun, pahlawan sejati adalah seorang yang mampu menjadi teladan bagi manusia lainnya. Pahlawan sejati adalah seseorang yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Jangan sekali-kali remehkan panggilan bangsa, Kawan. Ketika bangsa ini menangis karena generasi hancur lebur, kita tidak bisa menyalahkan siapa pun, kecuali diri kita masing-masing.
Siapa Pahlawan?
Pahlawan adalah di tiap-tiap dirimu, yang masih mau dan berkemampuan, untuk menciptakan perubahan menuju lebih baik. Dari langkah kecil, sebagai proses menuju perubahan yang lebih besar.
Semoga Hari Pahlawan ini menjadi momen kontemplasi bagi diri kita masing-masing, karena bisa saja, ini adalah bentuk cinta kita yang sederhana, untuk Indonesia.
Fadel Muhammad
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Indonesia
Departemen Kajian dan Aksi Strategis
BEM FHUI 2013
(//rfa)
Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Heroes
/
Comments: (0)
Berikut adalah daftar 159 tokoh yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Daftar ini disusun berdasarkan data di situs web Kementerian Sosial per Januari 2010 dilengkapi dengan daftar Pahlawan Nasional yang ditetapkan setelahnya.[2] Karena perdebatan yang masih berlangsung mengenai statusnya, Pahlawan Perintis Kemerdekaan dan Pahlawan Ampera tidak dimasukkan ke dalam daftar ini.[3]
No. Nama Gelar Tanggal penetapan Dasar penetapan
1 Abdoel Moeis Pahlawan Kemerdekaan Nasional 30 Agustus 1959 Keppres No. 218 Tahun 1959
2 Ki Hadjar Dewantara Pahlawan Kemerdekaan Nasional 28 November 1959 Keppres No. 305 Tahun 1959
3 Raden Mas Soerjopranoto Pahlawan Kemerdekaan Nasional 30 November 1959 Keppres No. 310 Tahun 1959
4 Mohammad Husni Thamrin Pahlawan Kemerdekaan Nasional 28 Juli 1960 Keppres No. 175 Tahun 1960
5 Samanhudi Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 Keppres No. 590 Tahun 1961
6 Oemar Said Tjokroaminoto Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 Keppres No. 590 Tahun 1961
7 Ernest Douwes Dekker Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 Keppres No. 590 Tahun 1961
8 Sisingamangaraja XII Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 Keppres No. 590 Tahun 1961
9 Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi Pahlawan Kemerdekaan Nasional 9 November 1961 Keppres No. 590 Tahun 1961
10 Soetomo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 27 Desember 1961 Keppres No. 657 Tahun 1961
11 Ahmad Dahlan Pahlawan Kemerdekaan Nasional 27 Desember 1961 Keppres No. 657 Tahun 1961
12 Agus Salim Pahlawan Kemerdekaan Nasional 27 Desember 1961 Keppres No. 657 Tahun 1961
13 Gatot Soebroto Pahlawan Kemerdekaan Nasional 18 Juni 1962 Keppres No. 222 Tahun 1962
14 Sukarjo Wiryopranoto Pahlawan Kemerdekaan Nasional 29 Oktober 1962 Keppres No. 342 Tahun 1962
15 Ferdinand Lumbantobing Pahlawan Kemerdekaan Nasional 17 November 1962 Keppres No. 361 Tahun 1962
16 Zainul Arifin Pahlawan Kemerdekaan Nasional 4 Maret 1963 Keppres No. 35 Tahun 1963
17 Tan Malaka Pahlawan Kemerdekaan Nasional 28 Maret 1963 Keppres No. 53 Tahun 1963[4]
18 Albertus Soegijapranata Pahlawan Kemerdekaan Nasional 26 Juli 1963 Keppres No. 152 Tahun 1963
19 Raden Djoeanda Kartawidjaja Pahlawan Kemerdekaan Nasional 6 November 1963 Keppres No. 244 Tahun 1963
20 Saharjo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 29 November 1963 Keppres No. 245 Tahun 1963
21 Cut Nyak Dhien Pahlawan Kemerdekaan Nasional 2 Mei 1964 Keppres No. 106 Tahun 1964[5]
22 Cut Nyak Meutia Pahlawan Kemerdekaan Nasional 2 Mei 1964 Keppres No. 106 Tahun 1964
23 Raden Adjeng Kartini Pahlawan Kemerdekaan Nasional 2 Mei 1964 Keppres No. 108 Tahun 1964
24 Tjipto Mangoenkoesoemo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 2 Mei 1964 Keppres No. 109 Tahun 1964
25 Fakhruddin Pahlawan Kemerdekaan Nasional 26 Juni 1964 Keppres No. 163 Tahun 1964
26 Mas Mansoer Pahlawan Kemerdekaan Nasional 26 Juni 1964 Keppres No. 163 tahun 1964
27 Alimin Pahlawan Kemerdekaan Nasional 26 Juni 1964 Keppres No. 163 Tahun 1964[6]
28 Moewardi Pahlawan Kemerdekaan Nasional 4 Agustus 1964 Keppres No. 190 Tahun 1964
29 Wahid Hasjim Pahlawan Kemerdekaan Nasional 24 Agustus 1964 Keppres No. 206 Tahun 1964
30 Pakubuwana VI Pahlawan Kemerdekaan Nasional 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
31 Mohammad Hasyim Asyari Pahlawan Kemerdekaan Nasional 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
32 Ario Soerjo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 17 November 1964 Keppres No. 294 Tahun 1964
33 Soedirman Pahlawan Kemerdekaan Nasional 10 Desember 1964 Keppres No. 314 Tahun 1964
34 Oerip Soemohardjo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 10 Desember 1964 Keppres No. 314 Tahun 1964
35 Soepomo Pahlawan Kemerdekaan Nasional 14 Mei 1965 Keppres No. 123 Tahun 1965
36 Kusumah Atmaja Pahlawan Kemerdekaan Nasional 14 Mei 1965 Keppres No. 124 Tahun 1965
37 Ahmad Yani Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
38 Raden Soeprapto Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
39 Mas Tirtodarmo Harjono Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
40 Siswondo Parman Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
41 Donald Isaac Panjaitan Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
42 Sutoyo Siswomiharjo Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
43 Pierre Tendean Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 111/KOTI/1965
44 Karel Satsuit Tubun Pahlawan Revolusi 5 Oktober 1965 Keppres No. 114/KOTI/1965
45 Katamso Darmokusumo Pahlawan Revolusi 19 Oktober 1965 Keppres No. 118/KOTI/1965
46 Sugiono Pahlawan Revolusi 19 Oktober 1965 Keppres No. 118/KOTI/1965
47 Sutan Syahrir Pahlawan Nasional 9 April 1966 Keppres No. 76 Tahun 1966
48 Raden Eddy Martadinata Pahlawan Nasional 7 Oktober 1966 Keppres No. 220 Tahun 1966
49 Dewi Sartika Pahlawan Nasional 1 Februari 1966 Keppres No. 252 Tahun 1966
50 Wilhelmus Zakaria Johannes Pahlawan Nasional 27 Maret 1968 Keppres No. 6/TK/1968
51 Antasari Pahlawan Nasional 27 Maret 1968 Keppres No. 06/TK/1968
52 Usman Janatin Pahlawan Nasional 17 Oktober 1968 Keppres No. 50/TK/1968
53 Harun bin Said (Thohir bin Mandar) Pahlawan Nasional 17 Oktober 1968 Keppres No. 50/TK/1968
54 Basuki Rahmat Pahlawan Nasional 9 November 1969 Keppres No. 10/TK/1969
55 Arie Frederik Lasut Pahlawan Nasional 20 Mei 1969 Keppres No. 12/TK/1969
56 Martha Christina Tiahahu Pahlawan Nasional 20 Mei 1969 Keppres No. 12/TK/1969[7]
57 Maria Walanda Maramis Pahlawan Nasional 20 Mei 1969 Keppres No. 12/TK/1969
58 Supeno Pahlawan Nasional 13 Juli 1970 Keppres No. 39/TK/1970
59 Ageng Tirtayasa Pahlawan Nasional 1 Agustus 1970 Keppres No. 45/TK/1970
60 Wage Roedolf Soepratman Pahlawan Nasional 20 Mei 1971 Keppres No. 16/TK/1971
61 Nyai Ahmad Dahlan Pahlawan Nasional 22 September 1971 Keppres No. 42/TK/1971
62 Zainal Mustafa Pahlawan Nasional 6 November 1972 Keppres No. 64/TK/1972
63 Hasanuddin Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
64 Pattimura Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
65 Diponegoro Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
66 Tuanku Imam Bonjol Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
67 Teungku Chik di Tiro Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
68 Teuku Umar Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 87/TK/1973
69 Wahidin Soedirohoesodo Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
70 Oto Iskandar di Nata Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973[8]
71 Robert Wolter Monginsidi Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
72 Mohammad Yamin Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
73 Yos Sudarso Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
74 Prof. Dr. Suharso Pahlawan Nasional 6 November 1973 Keppres No. 88/TK/1973
75 Abdulrachman Saleh Pahlawan Nasional 9 November 1974 Keppres No. 71/TK/1974
76 Agustinus Adisucipto Pahlawan Nasional 9 November 1974 Keppres No. 71/TK/1974
77 Teuku Nyak Arief Pahlawan Nasional 9 November 1974 Keppres No. 71/TK/1974[9]
78 Nyi Ageng Serang Pahlawan Nasional 13 Desember 1974 Keppres No. 84/TK/1974
79 Rasuna Said Pahlawan Nasional 13 Desember 1974 Keppres No. 84/TK/1974
80 Halim Perdanakusuma Pahlawan Nasional 9 Agustus 1975 Keppres No. 63/TK/1975
81 Iswahyudi Pahlawan Nasional 9 Agustus 1975 Keppres No. 63/TK/1975
82 I Gusti Ngurah Rai Pahlawan Nasional 9 Agustus 1975 Keppres No. 63/TK/1975
83 Suprijadi Pahlawan Nasional 9 Agustus 1975 Keppres No. 63/TK/1975
84 Agung Hanyokrokusumo Pahlawan Nasional 3 November 1975 Keppres No. 106/TK/1975
85 Untung Suropati Pahlawan Nasional 3 November 1975 Keppres No. 106/TK/1975
86 Amir Hamzah Pahlawan Nasional 3 November 1975 Keppres No. 106/TK/1975
87 Thaha Sjaifuddin Pahlawan Nasional 24 Oktober 1977 Keppres No. 79/TK/1977
88 Mahmud Badaruddin II Pahlawan Nasional 29 Oktober 1984 Keppres No. 63/TK/1984
89 Soekarno Pahlawan Proklamator
Pahlawan Nasional 23 Oktober 1986
7 November 2012 Keppres No. 81/TK/1986
Keppres No. 83/TK/2012[10][11]
90 Mohammad Hatta Pahlawan Proklamator
Pahlawan Nasional 23 Oktober 1986
7 November 2012 Keppres No. 81/TK/1986
Keppres No. 84/TK/2012[10][11]
91 Soeroso R.P Pahlawan Nasional 23 Oktober 1986 Keppres No. 81/TK/1986
92 Radin Inten II Pahlawan Nasional 23 Oktober 1986 Keppres No. 81/TK/1986
93 Mangkunegara I Pahlawan Nasional 17 Agustus 1988 Keppres No. 48/TK/1988
94 Hamengkubuwana IX Pahlawan Nasional 30 Juli 1990 Keppres No. 53/TK/1990
95 Iskandar Muda Pahlawan Nasional 14 September 1993 Keppres No. 77/TK/1993
96 I Gusti Ketut Jelantik Pahlawan Nasional 15 September 1993 Keppres No. 77/TK/1993
97 Frans Kaisiepo Pahlawan Nasional 14 September 1993 Keppres No. 77/TK/1993
98 Silas Papare Pahlawan Nasional 14 September 1993 Keppres No. 77/TK/1993
99 Marthen Indey Pahlawan Nasional 14 September 1993 Keppres No. 77/TK/1993
100 Nuku Muhammad Amiruddin Pahlawan Nasional 7 Agustus 1995 Keppres No. 71/TK/1995
101 Tuanku Tambusai Pahlawan Nasional 7 Agustus 1995 Keppres No. 71/TK/1995
102 Syech Yusuf Tajul Khalwati Pahlawan Nasional 7 Agustus 1995 Keppres No. 71/TK/1995
103 Siti Hartinah Pahlawan Nasional 30 Juli 1996 Keppres No. 60/TK/1996
104 Raja Haji Fisabilillah Pahlawan Nasional 11 Agustus 1997 Keppres No. 72/TK/1997
105 Adam Malik Pahlawan Nasional 6 November 1998 Keppres No. 107/TK/1998
106 Tjilik Riwut Pahlawan Nasional 6 November 1998 Keppres No. 108/TK/1998
107 La Madukelleng Pahlawan Nasional 6 November 1998 Keppres No. 109/TK/1998
108 Syarif Kasim II Pahlawan Nasional 6 November 1998 Keppres No. 109/TK/1998
109 Ilyas Yakoub Pahlawan Nasional 13 Agustus 1999 Keppres No. 74/TK/1999
110 Hazairin Pahlawan Nasional 13 Agustus 1999 Keppres No. 74/TK/1999
111 Abdul Kadir Pahlawan Nasional 13 November 1999 Keppres No. 114/TK/1999
112 Fatmawati Pahlawan Nasional 4 November 2000 Keppres No. 118/TK/2000
113 Ranggong Daeng Romo Pahlawan Nasional 3 November 2001 Keppres No. 109/TK/2001
114 Hasan Basry Pahlawan Nasional 3 November 2001 Keppres No. 110/TK/2001
115 Abdul Harris Nasution Pahlawan Nasional 6 November 2002 Keppres No. 73/TK/2002
116 Djatikoesoemo Pahlawan Nasional 6 November 2002 Keppres No. 73/TK/2002
117 Andi Djemma Pahlawan Nasional 6 November 2002 Keppres No. 73/TK/2002
118 Pong Tiku Pahlawan Nasional 6 November 2002 Keppres No. 73/TK/2002
119 Iwa Koesoemasoemantri Pahlawan Nasional 6 November 2002 Keppres No. 73/TK/2002
120 Nani Wartabone Pahlawan Nasional 6 November 2003 Keppres No. 85/TK/2003
121 Maskoen Soemadiredja Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
122 Andi Mappanyukki Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
123 Ali Haji Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
124 Achmad Rifai Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
125 Gatot Mangkoepradja Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
126 Ismail Marzuki Pahlawan Nasional 5 November 2004 Keppres No. 89/TK/2004
127 Kiras Bangun Pahlawan Nasional 7 November 2005 Keppres No. 82/TK/2005
128 Bagindo Azizchan Pahlawan Nasional 7 November 2005 Keppres No. 82/TK/2005
129 Andi Abdullah Bau Massepe Pahlawan Nasional 7 November 2005 Keppres No. 82/TK/2005
130 Teuku Mohammad Hasan Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
131 Tirto Adhi Soerjo Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
132 Noer Alie Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
133 Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
134 Opu Daeng Risadju Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
135 Izaak Huru Doko Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
136 Hamengkubuwana I Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
137 Andi Sultan Daeng Raja Pahlawan Nasional 3 November 2006 Keppres No. 85/TK/2006[12]
138 Adenan Kapau Gani Pahlawan Nasional 9 November 2007 Keppres No. 66/TK/2007[13]
139 Ida Anak Agung Gde Agung Pahlawan Nasional 9 November 2007 Keppres No. 66/TK/2007[13]
140 Moestopo Pahlawan Nasional 9 November 2007 Keppres No. 66/TK/2007[13]
141 Slamet Riyadi Pahlawan Nasional 9 November 2007 Keppres No. 66/TK/2007[13]
142 Muhammad Natsir Pahlawan Nasional 6 November 2008 Keppres No. 41/TK/2008[14]
143 Abdul Halim Pahlawan Nasional 6 November 2008 Keppres No. 41/TK/2008[14]
144 Sutomo Pahlawan Nasional 6 November 2008 Keppres No. 41/TK/2008[14]
145 Jahja Daniel Dharma Pahlawan Nasional 9 November 2009 Keppres No. 58/TK/2009[15]
146 Herman Johannes Pahlawan Nasional 9 November 2009 Keppres No. 58/TK/2009[15]
147 Achmad Subardjo Pahlawan Nasional 9 November 2009 Keppres No. 58/TK/2009[15]
148 Johanes Leimena Pahlawan Nasional 11 November 2010 Keppres No. 52/TK/2010[16]
149 Johannes Abraham Dimara Pahlawan Nasional 11 November 2010 Keppres No. 52/TK/2010[16]
150 Syafruddin Prawiranegara Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
151 Idham Chalid Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
152 Haji Abdul Malik Karim Amrullah Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
153 Ki Sarmidi Mangunsarkoro Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
154 I Gusti Ketut Pudja Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
155 Pakubuwana X Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
156 Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono Pahlawan Nasional 7 November 2011 Keppres No. 113/TK/2011[17]
157 Radjiman Wedyodiningrat Pahlawan Nasional 6 November 2013 Keppres No. 68/TK/2013[18]
158 Lambertus Nicodemus Palar Pahlawan Nasional 6 November 2013 Keppres No. 68/TK/2013[18]
159 Tahi Bonar Simatupang Pahlawan Nasional 6 November 2013 Keppres No. 68/TK/2013[18]
WAYANG NGGEMBLUNG DI WAYANG CUMPLUNG
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Culture
/
Comments: (0)
Gamelan yang ditabuh, segera saja menyita perhatian. Orang-orang berduyun-duyun, menghampiri tempat darimana suara tabuhan berasal. Beberapa di antara mereka menggendong anak kecil setengah mengantuk. Namun ada pula anak-anak dengan binar mata antusias, melangkahkan kaki kecilnya turut mencari asal suara. Pencarian pun berakhir, mereka menemukan sebuah panggung kecil, yang hanya setinggi setengah meter. Dari sanalah, suara gamelan muncul menyibak sepinya malam di Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas.
Panggung yang berada di bawah tenda pernikahan, terlihat terang disinari lampu. Nampak di ujung panggung, batang pohon pisang menjulur horisontal. Di atasnya, wayang-wayang dari batok kelapa berderet menancap. Batok kelapa diberi warna dan diberi karakter wajah manusia. Tak lupa, diberi baju lengkap seperti boneka yang digunakan sebagai media dalam seni cowongan. Inilah pertunjukkan wayang cumplung bertajuk ‘Temuruning Widadari’, hasil karya Padepokan Cowong Sewu Syekh Gugah.
Menurut Titut Edy Purwanto, pemimpin Padepokan Cowong Sewu, wayang cumplung memakai bahasa banyumasan yang santun, tapi ngapak. Ini merupakan gabungan dari beberapa seni, mulai dari lengger, musik Banyumasan, dan wayang dengan suluk Banyumasan.
Pertunjukkan wayang dibuka dengan kalimat pembuka dari Syekh Gugah alias Titut sendiri. Nama Syekh Gugah digunakan untuk menggugah masyarakat agar kembali berilmu. Artinya berani menggugah agar kehidupan lebih berisi lagi, bukan seperti cumplung, kelapa yang dari luar bagus, tapi ternyata isinya kosong. Menurutnya, manusia saat ini, seperti cumplung. Berpenampilan baik, namun otaknya kosong dengan melakukan berbagai hal yang buruk dan bahkan merugikan orang lain.
Dalang wayang cumplung malam itu, adalah Trisman. Setelah penyerahan kukusan simbolisasi gunungan dalam wayang oleh Syekh Gugah, pertunjukkan pun dimulai. Trisman memainkan gunungan dan para wayang, sembari sesekali melempar lelucon yang disambut tawa oleh penonton. Pertunjukkan makin menarik, ketika wayang-wayang dari batok kelapa dilempar ke bawah. Lalu tak lama kemudian berubahlah karakter dalam cerita wayang menjadi manusia-manusia asli.
Gendon, Panjul, Lawen, dan Ki Sarayajati menjadi empat tokoh pertama berwujud manusia yang muncul di atas panggung. Penonton semakin antusias, semakin malam semakin banyak pula yang berdatangan. Apalagi dengan munculnya Gendon yang berkarakter lucu dan semaunya sendiri. Tak hanya Gendon, tiga karakter lainnya lama-kelamaan mengambil alih cerita, hingga dalang tak berdaya.
“Ini wayang cumplung, wayange nggemblung, dalange bingung,” ujar Titut. Maka tak ayal, wayang manusia itu semakin menggila, hingga sempat membuat sang dalang kesal. Tawa penonton pun berderai. Mata mereka tetap terjaga walau malam telah larut, meski cerita yang diangkat cukup sederhana.
Lawen, Panjul, Gendon, dan Ki Sarayajati mencari cara bagaimana agar bidadari dapat turun untuk menjadi saksi sebuah pernikahan dua anak manusia. Ki Gede Wasitajati dari Padepokan Cowong Sewu menyarankan memakai sarana kembar mayang, agar bidadari bisa turun ke bumi. Tak lupa, Ki Gede Wasitajati memberi piwulang untuk calon pengantin. Tentang mencintai pasangan, keluarga, dan agama hingga cinta terhadap negeri.
Pementasan kali ini memang digelar sebagai hiburan dalam acara perkawinan. Oleh karena itu, meski nggemblung, wayang cumplung tak lepas dari pesan-pesan yang penuh dengan makna kebaikan, untuk kedua mempelai maupun para penonton. Wayang hasil kreasi Titut sejak tahun 2008 ini memang bertujuan untuk membawa pesan perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik. Maka dari itu, tak berlebihan jika wayang cumplung disebut paket komplit sebuah seni pertunjukan. Melestarikan seni budaya Banyumasan, sekaligus penggugah kehidupan agar lebih penuh makna.(*)
RASINAH, PENARI TOPENG INDRAMAYU YANG MELEGENDA
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Culture
/
Comments: (0)
Mimi Rasinah, demikian sang nenek biasa dipanggil. Mimi adalah panggilan untuk ibu bagi masyarakat di Cirebon dan Indramayu, sedang untuk ayah disebut mama. Dalam usianya yang renta Mimi Rasinah tetap bertekad untuk terus menarikan tarian topeng yang konon diciptakan pertama kali oleh Sunan Gunung Jati, salah seorang wali songo, sebagai alat diplomasi dalam penyebaran agama Islam di wilayah Cirebon. “Saya akan berhenti menari kalau sudah mati” itulah pancaran tekad dari penari legendaris yang tetap menari walau dalam kondisi fisik sakit. Baginya orang lain tidak perlu tahu jika ia sedang sakit. Ya, Mimi Rasinah bukanlah seniman cengeng. Pendiri sekaligus pengasuh Sanggar Mulya Bakti ini tidak pernah mengeluh dalam memperjuangkan jalan tarinya.
Mimi Rasinah lahir di dalam lingkungan keluarga seniman di Indramayu, Jawa Barat pada 3 Februari 1930. Ayahnya seorang dalang mengajarinya menari sejak berusia 5 tahun. Bahkan, saat Mimi Rasinah baru menginjak usia 7 tahun ayahnya sudah menempanya dengan mengajak Rasinah cilik mengamen berkeliling, bebarang sebutannya. Dalam menempuh jalan hidupnya Mimi Rasinah mengalami berbagai deraan berat yang bahkan sempat mematahkan semangatnya dalam melestarikan kesenian tari topeng Indramayu. Pada masa penjajahan Jepang tari topeng yang dibawakannya dianggap sebagai aktivitas mata-mata. Maka kelompok tari yang dipimpin oleh Lastra, ayah Mimi Rasinah, pun dibekukan. Bahkan pada masa agresi militer Belanda di tanah persada ini, dengan tuduhan yang sama seperti yang ditudingkan oleh tentara Bela Diri Jepang, ayah Mimi Rasinah ditembak mati tentara kolonial. Mungkin menurut analisis intelijen kedua tentara penjajah tari topeng merupakan kedok yang digunakan petugas telik sandi tentara republik untuk memata-matai mereka.
Badai kembali menerpa hidupnya, gelombang Gestapu yang menerjang bangsa Indonesia di zaman orde lama telah menyudutkan tarian yang pertama kali dibawakan oleh Nyi Mas Gandasari pada tahun 1500-an ini sebagai tarian seronok yang hanya mengumbar syahwat. Dan tarian ini pun kembali dilarang untuk ditampilkan.Setelah masa Gestapu usai ternyata cobaan hidup belum juga menjauhi Mimi Rasinah. Pada sekitar 1970 an kesenian yang diusungnya tidak mampu menghadapi gempuran kesenian tarling dan sandiwara Pantura, dan Mimi Rasinah beserta tari topengnya pun tersingkir. Kebangkrutan pun membuatnya harus merelakan seluruh topeng beserta asesorisnya dijual. Kemudian uang yang didapat ia gunakan untuk membangun kelompok sandiwara pantura. Selanjutnya hidup Mimi Rasinah pun makin menjauh dari takdirnya”. Ia kemudian melakoni beberapa pekerjaan mulai dari penabuh gamelan hingga pengasuh bayi.
Setelah 20 tahun berpisah dari “belahan jiwanyaBaru pada 1994, Endo Suanda dan seorang rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, “menemukan kembali” Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke sekolah-sekolah yang ada di Indramayu. Mimi Rasinah mampu menyulap kereyotan tubuhnya menjadi karakter yang tangkas, gesit, bahkan beringas. Ketakjuban pun merasuki dua penggiat tari tradisional asal Jawa Barat itu. Keduanya pun menyadari jika Mimi Rasinah masih memiliki energi untuk menarikan tari topeng yang membutuhkan stamina prima, kemudian keduanya pun mendorong Mimi Rasinah untuk kembali melakoni jalan hidupnya, jalan tari topeng Indramayu.
Mau tahu apa yang diminta Mimi Rasinah kepada kedua tamunya itu? Mimi Rasinah hanya meminta uang Rp 150.000 untuk dibelikan gigi palsu yang akan digunakannya untuk menggigit topeng. Sebagaimana kita ketahui topeng kayu tradisional dikenakan menutupi wajah dengan cara menggigit bagian yang menonjol yang ada di balik mulut topeng. Itulah sekelumit kisah yang dituturkan Endo Suanda, master etnomusicologi lulusan Wesleyan University tentang permintaan Mimi Rasinah. Dengan semangat berkesenian yang kembali menggelora Mimi Rasinah membuktikan bahwa usia bukanlah halangan baginya untuk melestarikan budaya bangsa. Undangan demi undangan dipenuhinya. Sampai akhirnya dunia bagi warga desa Kandangan, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu ini tidak lagi sebatas kota keahirannya dan Jawa Barat saja, dunia pangungnya membentang hingga mancanegara setelah merentangkan selendang tarinya di negeri sakura Jepang hingga benua biru Eropa. Usia lanjut yang terus menapak naik tidak mampu membendung pesona aura magis dari tarian topeng yang dibawakannya. Jika ditanya apa yang harus dijalani serta mantra apa yang harus diucapkan, penari topeng yang pantang makan sebelum pertunjukan usai ini hanya berseloroh, “mau bayar berapa?”
Namun sayang, ditengah pergulatannya dalam melestarikan tarian tradisionai Mimi Rasinah terserang stroke setelah terjatuh saat ia mengambil air wudhu pada 2006 lalu. Namun jiwa ketegaran yang dimatangkan oleh tempaan hidup terus menggerakannya untuk terus menari serta mewariskan ilmu tari yang dimilikinya kepada generasi penerus. Stroke yang dideritanya tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap melangkah tegap di jalan hidupnya. Mimi Rasinah masih bersemangat mempertunjukkan kekayaan budaya nusantara kepada umat manusia. Hal ini mengingatkan kita pada Sawitri yang juga maestro tari topeng asal Losari, Cirebon yang wafat sebelas tahun silam. Keduanya, Mimi Rasinah dan Mimi Sawitri, walaupun sakit namun mereka tidak bisa menahan diri rebahan di atas pembaringan empuk apabila mendengar gamelan ditabuh. Jiwa seni mereka terus memantik saraf-saraf motoriknya untuk terus menari, walau hanya dalam posisi duduk.
Untuk menyambut hari kelahirannya yang ke-80 tahun, Aerli dan sang suami berinisiatif menggelar acara Tari Topeng Indramayu terakbar. Dalam perayaan hari ulang tahun itu, Mimi Rasinah masih mempersiapkan dirinya untuk tampil di atas panggung. Acara tersebut diadakan di Indramayu, mereka yang tahu betul kehebatan Mimi Rasinah berduyun-duyun datang ke Indramayu. Sejumlah penari kelas atas juga hadir seperti Didi Ninik Towok, penari dari IKJ, UNJ, dan anak-anak sanggar tari milik Mimi.
Perayaan ini dibuka dengan penari-penari tamu dari luar Indramayu. Pada saat tarian utama, Topeng Kelana, Mimi Rasinah dibopong untuk ke panggung dengan perlengkapan tari sempurna. Meski hanya bagian tubuh sebelah kanan yang bisa digerakkannya, ia tetap meliukkan tangannya. Hampir 50 penari topeng Indramayu cilik memagarinya dan prosesi ini sangat mengharukan. Namun semangat Mimi Rasinah sangat membara. Tak ayal hal ini membuat suasana sangat melankolis dan hampir semua tamu yang hadir meneteskan air mata saat Mimi Rasinah memberikan Topeng Kelana, topeng kebanggannya selama ini pada cucunya, Aerli Rasinah.
Banyak orang besar pergi dengan isyarat tertentu, demikian juga dengan Mimi. Rabu 4 Agustus 2010 lalu dalam kondisi separuh badan mati akibat rongrongan stroke Mimi memenuhi undangan menari yang di gelar di Bentara Budaya Jakarta. Pada acara pentas seni dan pameran bertajuk Indramayu Dari Dekat ini Mimi Rasinah datang beserta keluarga dan kelompok tarinya. Dengan cara dibopong Mimi Rasinah naik ke atas panggung. Aura magisnya menyihir ratusan penonton saat ia memperagakan Tari Panji Rogoh Sukma. semua terkesima dan takjub menyaksikan. Sebagian penonton, bahkan, merasakan atmosfir kebesarannya saat sang legenda dibopong naik ke atas panggung. Dalam tarian yang merupakan puncak dari segala tarian topeng Indramayu tersebut Mimi duduk dengan nyaman, sementara Airli, cucu sekaligus pewarisnya, berdiri kokoh. Saat menarikan tari topeng ini penari dituntut mampu mengolah jiwa dengan menahan segala gerak tubuh. Dalam tarian yang sarat makna spiritual ini Mimi Rasinah menari dalam diam. Diam yang sebenar-benarnya diam.
Dan, tidak ada yang menduga jika tarian yang dipertunjukan tersebut merupakan persembahan terakhir dari sang maestro. Tidak akan pernah lagi kita dapat menyaksikan kegemulaian hingga keberingasan Mimi lagi. Pada 7 Agustus 2010 Nenek Rasinah telah dipanggil menghadap Sang Pencipta. Penari Rasinah telah benar-benar “diam”.Ya, sukma Mimi Rasinah telah meninggalkan jasad rentanya. Mimi Rasinah khawatir, bahkan takut, jika generasi penerus negeri ini tidak lagi melanjutkan perjuangannya.Yang mereka butuhkan hanya generasi muda yang mempertahankan kejayaan bangsa, termasuk budayanya.
http://palingindonesia.com/rasinah-penari-topeng-indramayu-yang-melegenda/
Fungsi Serta Makna Simbolik Gamelan Sekaten dalam Upacara Garebeg di Yogyakarta
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Culture
/
Comments: (0)
A.M. Susilo Pradoko
Deskripsi Dokumen: http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=81580
------------------------------------------------------------------------------------------
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fungsi serta makna-makna simbolik gamelan sekaten bagi
masyarakat pendukungnya dalam upacara Garebeg Mulud di Yogyakarta.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan holistik.
Pengumpulan data diperoleh melalui: studi literatur, wawancara dan observasi partisipasi serta perolehan
data melalui camera video dan foto. Teknik analisa data dengan interpretasi makna, fungsional, dan causal
serta analisis isi dari permainan musik gamelan serta teknik garap gendhingnya hingga menemukan
inferensi-inferensi. Hasil inferensi-inferensi ini kemudian divalidasikan dengan para tokoh masyarakat
pendukungnya serta key informan.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut:
Ternyata gamelan berfungsi bagi raja, ulama serta bagi masyarakat. Fungsi gamelan bagi Raja adalah: 1.
Sebagai pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan raja. 2. Sarana memperkokoh kerajaan serta kolektifitas
sosial. Sedangkan fungsi gamelan sekaten bagi Ulama adalah: Sebagai sarana untuk penyebaran agama
Islam, syiar Islam. Fungsi bagi masyarakat adalah: 1. Mendapatkan kesejahteraan ekonomi, kesehatan badan
dan jiwanya. 2. Sarana untuk hiburan dan rekreasi.
Gamelan sekaten merupakan sub sistem simbol yang mewujudkan gambaran kolektif masyarakat
pendukungnya yang memiliki makna proyektif tentang ajaran-ajaran untuk berperilaku dalam
masyarakatnya. Gamelan sekaten memiliki makna ajaran-ajaran tentang: Ketuhanan, asal dan tujuan hidup
AKU
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Written
/
Comments: (0)
Ini masa kecilku, baju muslimah warna kuning dengan setelan sandal pink *OMG
Di belakangnya ada mobil mewah warna putih, ini mobilku, mobil masa depan maksudnya wkwk
Itu baju baru loh, baru saja dibelikan Ibu karena Ibu mau wisuda diploma III kebidanan di Surabaya. Itu loh yang nanti di belakang namanya ada gelar “Amd, Keb” yang kepanjangannya ahli madya Kebidanan. Bedanya sama Amd, Kep itu di satu huruf paling belakang. Kalau bidan b, kalau perawat p. Faham sayang? *uhuk jadi ingat Bu Sayang
Ok, Ibuku emang sudah tua waktu itu. 6 tahun, kurang lebih umurku segitu, sedangkan Ibu 30 tahunan. Satu hal yang secara samar selalu diajarkan Ibu adalah pendidikan dan kasih sayang kepada sesama.
Ya, tentunya pendidikan sangatlah penting. Tholabulilmi faridhotan alakullimuslimin walmuslimath, menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Satu dasar yang sepertinya selalu diyakini Ibu.
Ibuku cantik ya? Kelak aku akan menjadi sepertinya. Aamiin
Mungkin orang berpikir tentang biaya yang mahal, dll. Ternyata tidak! Semua tergantung pada niat masing-masing pribadi. Kami bukanlah orang yang kaya, tapi nenekku punya lumayan persediaan sawah. Yaa untuk makan seminggu cukuplah hehe.
Rezeki itu datang, seminggu atau sebulan sebelum hari pembayaran terakhir. Tiba-tiba nenekku menawari Ibu uangnya untuk membayar biaya tersebut. Alhamdulillah, rezeki itu memang sudah diatur oleh Allah, jadi jangan pernah takut untuk mengambil keputusan. Apapun yang Kau lakukan pasti beresiko. Ok?
Asmaul Husna
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Religion
/
Comments: (0)
1. Ar-Rahman
The One who has plenty of mercy for the believers and the blasphemers in this world and especially for the believers in the hereafter. (The Most Merciful)
2. Ar-Rahim
The One who has plenty of mercy for the believers.
The most Compassionate
3. Al-Malik
The One with the complete Dominion, the One Whose Dominion is clear from imperfection.
The King, the Monarch
4. Al-Quddus
The One who is pure from any imperfection and clear from children and adversaries.
The Holy one
5. As-Salam
The One who is free from every imperfection.
The Peace, The Tranquility
6. Al-Mu'min
The One who witnessed for Himself that no one is God but Him. And He witnessed for His believers that they are truthful in their belief that no one is God but Him.
The One with Faith
The Faithful, The Trusted
7. Al-Muhaymin
The One who witnesses the saying and deeds of His creatures.
The Protector
The vigilant, the controller.
8. Al-'Aziz
The Defeater who is not defeated.
The Mighty,The Almighty, the powerful
9. Al-Jabbar
The One that nothing happens in His Dominion except that which He willed.
The all Compelling
10. Al-Mutakabbir
The One who is clear from the attributes of the creatures and from resembling them.
The Haughty, the Majestic
The Imperious.
Keterangan Tulisan:
No
Nama
Arti
Antara lain
terdapat dalam
1
ar-Rahmaan
Yang Maha Pemurah
Al-Faatihah: 3
2
ar-Rahiim
Yang Maha Pengasih
Al-Faatihah: 3
3
al-Malik
Maha Raja
Al-Mu'minuun: 11
4
al-Qudduus
Maha Suci
Al-Jumu'ah: 1
5
as-Salaam
Maha Sejahtera
Al-Hasyr: 23
6
al-Mu'min
Yang Maha Terpercaya
Al-Hasyr: 23
7
al-Muhaimin
Yang Maha Memelihara
Al-Hasyr: 23
8
al-'Aziiz
Yang Maha Perkasa
Aali 'Imran: 62
9
al-Jabbaar
Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari
Al-Hasyr: 23
10
al-Mutakabbir
Yang Memiliki Kebesaran
Al-Hasyr: 23
11
al-Khaaliq
Yang Maha Pencipta
Ar-Ra'd: 16
12
al-Baari'
Yang Mengadakan dari Tiada
Al-Hasyr: 24
13
al-Mushawwir
Yang Membuat Bentuk
Al-Hasyr: 24
14
al-Ghaffaar
Yang Maha Pengampun
Al-Baqarah: 235
15
al-Qahhaar
Yang Maha Perkasa
Ar-Ra'd: 16
16
al-Wahhaab
Yang Maha Pemberi
Aali 'Imran: 8
17
ar-Razzaq
Yang Maha Pemberi Rezki
Adz-Dzaariyaat: 58
18
al-Fattaah
Yang Maha Membuka (Hati)
Sabaa': 26
19
al-'Aliim
Yang Maha Mengetahui
Al-Baqarah: 29
20
al-Qaabidh
Yang Maha Pengendali
Al-Baqarah: 245
21
al-Baasith
Yang Maha Melapangkan
Ar-Ra'd: 26
22
al-Khaafidh
Yang Merendahkan
Hadits at-Tirmizi
23
ar-Raafi'
Yang Meninggikan
Al-An'aam: 83
24
al-Mu'izz
Yang Maha Terhormat
Aali 'Imran: 26
25
al-Mudzdzill
Yang Maha Menghinakan
Aali 'Imran: 26
26
as-Samii'
Yang Maha Mendengar
Al-Israa': 1
27
al-Bashiir
Yang Maha Melihat
Al-Hadiid: 4
28
al-Hakam
Yang Memutuskan Hukum
Al-Mu'min: 48
29
al-'Adl
Yang Maha Adil
Al-An'aam: 115
30
al-Lathiif
Yang Maha Lembut
Al-Mulk: 14
31
al-Khabiir
Yang Maha Mengetahui
Al-An'aam: 18
32
al-Haliim
Yang Maha Penyantun
Al-Baqarah: 235
33
al-'Azhiim
Yang Maha Agung
Asy-Syuura: 4
34
al-Ghafuur
Yang Maha Pengampun
Aali 'Imran: 89
35
asy-Syakuur
Yang Menerima Syukur
Faathir: 30
36
al-'Aliyy
Yang Maha Tinggi
An-Nisaa': 34
37
al-Kabiir
Yang Maha Besar
Ar-Ra'd: 9
38
al-Hafiizh
Yang Maha Penjaga
Huud: 57
39
al-Muqiit
Yang Maha Pemelihara
An-Nisaa': 85
40
al-Hasiib
Yang Maha Pembuat Perhitungan
An-Nisaa': 6
41
al-Jaliil
Yang Maha Luhur
Ar-Rahmaan: 27
42
al-Kariim
Yang Maha Mulia
An-Naml: 40
43
ar-Raqiib
Yang Maha Mengawasi
Al-Ahzaab: 52
44
al-Mujiib
Yang Maha Mengabulkan
Huud: 61
45
al-Waasi'
Yang Maha Luas
Al-Baqarah: 268
46
al-Hakiim
Yang Maha Bijaksana
Al-An'aam: 18
47
al-Waduud
Yang Maha Mengasihi
Al-Buruuj: 14
48
al-Majiid
Yang Maha Mulia
Al-Buruuj: 15
49
al-Baa'its
Yang Membangkitkan
Yaasiin: 52
50
asy-Syahiid
Yang Maha Menyaksikan
Al-Maaidah: 117
51
al-Haqq
Yang Maha Benar
Thaahaa: 114
52
al-Wakiil
Yang Maha Pemelihara
Al-An'aam: 102
53
al-Qawiyy
Yang Maha Kuat
Al-Anfaal: 52
54
al-Matiin
Yang Maha Kokoh
Adz-Dzaariyaat: 58
55
al-Waliyy
Yang Maha Melindungi
An-Nisaa': 45
56
al-Hamiid
Yang Maha Terpuji
An-Nisaa': 131
57
al-Muhshi
Yang Maha Menghitung
Maryam: 94
58
al-Mubdi'
Yang Maha Memulai
Al-Buruuj: 13
59
al-Mu'id
Yang Maha Mengembalikan
Ar-Ruum: 27
60
al-Muhyi
Yang Maha Menghidupkan
Ar-Ruum: 50
61
al-Mumiit
Yang Maha Mematikan
Al-Mu'min: 68
62
al-Hayy
Yang Maha Hidup
Thaahaa: 111
63
al-Qayyuum
Yang Maha Mandiri
Thaahaa: 11
64
al-Waajid
Yang Maha Menemukan
Adh-Dhuhaa: 6-8
65
al-Maajid
Yang Maha Mulia
Huud: 73
66
al-Waahid
Yang Maha Tunggal
Al-Baqarah: 133
67
al-Ahad
Yang Maha Esa
Al-Ikhlaas: 1
68
ash-Shamad
Yang Maha Dibutuhkan
Al-Ikhlaas: 2
69
al-Qaadir
Yang Maha Kuat
Al-Baqarah: 20
70
al-Muqtadir
Yang Maha Berkuasa
Al-Qamar: 42
71
al-Muqqadim
Yang Maha Mendahulukan
Qaaf: 28
72
al-Mu'akhkhir
Yang Maha Mengakhirkan
Ibraahiim: 42
73
al-Awwal
Yang Maha Permulaan
Al-Hadiid: 3
74
al-Aakhir
Yang Maha Akhir
Al-Hadiid: 3
75
azh-Zhaahir
Yang Maha Nyata
Al-Hadiid: 3
76
al-Baathin
Yang Maha Gaib
Al-Hadiid: 3
77
al-Waalii
Yang Maha Memerintah
Ar-Ra'd: 11
78
al-Muta'aalii
Yang Maha Tinggi
Ar-Ra'd: 9
79
al-Barr
Yang Maha Dermawan
Ath-Thuur: 28
80
at-Tawwaab
Yang Maha Penerima Taubat
An-Nisaa': 16
81
al-Muntaqim
Yang Maha Penyiksa
As-Sajdah: 22
82
al-'Afuww
Yang Maha Pemaaf
An-Nisaa': 99
83
ar-Ra'uuf
Yang Maha Pengasih
Al-Baqarah: 207
84
Maalik al-Mulk
Yang Mempunyai Kerajaan
Aali 'Imran: 26
85
Zuljalaal wa al-'Ikraam
Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan
Ar-Rahmaan: 27
86
al-Muqsith
Yang Maha Adil
An-Nuur: 47
87
al-Jaami'
Yang Maha Pengumpul
Sabaa': 26
88
al-Ghaniyy
Yang Maha Kaya
Al-Baqarah: 267
89
al-Mughnii
Yang Maha Mencukupi
An-Najm: 48
90
al-Maani'
Yang Maha Mencegah
Hadits at-Tirmizi
91
adh-Dhaarr
Yang Maha Pemberi Derita
Al-An'aam: 17
92
an-Naafi'
Yang Maha Pemberi Manfaat
Al-Fath: 11
93
an-Nuur
Yang Maha Bercahaya
An-Nuur: 35
94
al-Haadii
Yang Maha Pemberi Petunjuk
Al-Hajj: 54
95
al-Badii'
Yang Maha Pencipta
Al-Baqarah: 117
96
al-Baaqii
Yang Maha Kekal
Thaahaa: 73
97
al-Waarits
Yang Maha Mewarisi
Al-Hijr: 23
98
ar-Rasyiid
Yang Maha Pandai
Al-Jin: 10
99
ash-Shabuur
Yang Maha Sabar
from rafedramzi.blogspot.com
Ibu
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Religion
/
Comments: (0)
Seorang bayi menangis, meraung-raung mencari Ibunya. Ibu yang disayanginya. Satu-satunya keluarga yang Ia punya.
Ia terus menangis sampai sorot matanya menangkap sebuah titik yang mendung. Ya, itu Ibunya.
Ia mendatangi Ibunya, mencoba mengamati Ibunya. Akhirnya Ia memutuskan untuk menunggu Ibunya tepat di sebelahnya, di atas kepalanya.
Entah darimana Ia mengusir kepanikannya. Ia bak disihir menjadi seorang yang bisu, Ia pun menghentikan tangisnya. Yang ada dipikirannya hanya satu, tak perduli lelahnya dia, sakitnya dia, berapapun lamanya Ia menunggu, Ia akan tetap menunggu di samping Ibu.
Ibu yang telah melahirkannya ke dunia ini. Dunia yang indah untuk kita namun terlalu pelik untuknya. Terlalu hedonism untuk kita, namun terlalu asing untuknya.
Ia baru berumur tiga tahunan. Wajah lucunya masih tergambar dengan jelas, wajah tanpa dosanya, wajah kepolosan yang menggambarkan betapa tulus Ia menunggu Ibunya bangun.
Merah darah di wajahnya masih tergambar jelas dan begitu segar. Sungguh, itu adalah luka yang menyakitkan, sangat perih bagi batita seusianya. Namun Ia menegarkan dirinya demi Ibu.
Dialah anak laki-laki yang terlahir sebagai pemberani. Ialah pelindung Ibunya di masa depan.
Belum sempat melaksanakan tugasnya sebagai pelindung Ibunya, Ibunya telah pergi. Ibunya telah berpulang, telah melayang bersama roh-roh lain yang bersiap ditanyai empat pertanyaan dasar setelah meninggal.
Bayi ini bahkan tidak tahu apa itu kematian, Ia hanya tahu Ia punya Ibu, satu-satunya orang yang bisa Ia mintai gendong ketika Ia lelah berlari menghindari banyak serangan udara yang terlalu picik.
Ibu yang selalu menemaninya selama tiga tahun hidupnya. Masyaallah, betapa setia Ibu. Ibu, kenapa kesetiaanmu harus Kau gadai sekarang? Aku masih sangat membutuhkanmu Ibu! Aku masih ingin Kau peluk dan berbaring dalam dekapanmu.
Aku ingin tertidur lelap dalam setiap sejarah para nabi yang setiap malamnya selalu Kau putar. Rasulullah Muhammad SAW yang selalu Kau ceritakan penuh kharisma, membuatku mencintainya dengan penuh selama tiga tahun ini. Lantas siapa yang akan memberiku pengetahuan lebih dalam tentang rosulku? SIAPA IBU? SIAPA!
Aku tidak pernah tahu kapan nyawaku diambil. Kuharap kita akan bertemu di kekekalan dunia hakiki itu Ibu. Aku akan tetap menunggu di sampingmu, sampai lelah membebani punggungku, Kan kutahan air mataku demi Ibu, agar Ibu kembali untuk menghentikan tangisan batinku.
Ibu, kembalilah!
Ibu, aku menyayangimu, mengapa tak Kau tunggu aku? Aku akan membuatkanmu puisi setiap harinya Ibu. Aku akan merawatmu ketika Kau tak mampu Ibu.
Ibu …
Kembalilah!
FREE PALESTINE!
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Religion
/
Comments: (0)
Kenapa mengambil tema Free Palestine?
Ya, karena perang yang tidak jelas kapan akan berakhir ini kembali sering diberitakan di banyak media masa. Tapi, bukan berarti kita akan menggosipkan Israel atau Palestina. Disini saya akan mengajak anda untuk membuka sedikit saja celah di hati anda, bahwa ada loh saudara seiman kita yang separah ini hidupnya.
Well, mulai dari hal kecil yang paling dasar, salat. Salat (EYD dari sholat) adalah tiang agama kita. Tanpanya agama kita akan lumpuh dan lemah. Saya rasa rakyat Palestina benar-benar paham tentang apa pentingnya salat.
Salat adalah hal pertama yang akan dihisab (dipertanggungjawabkan) di akhirat nantinya. Sebuah penentu apakah kita seseorang yang rajin, telaten, disiplin, ataupun merasakan butuh terhadap kewajiban yang satu ini sendiri.
Disana, mereka salat dengan beralaskan tanah. Disini kita salat dengan beralaskan sajadah yang suci.
Disana, mereka salat dengan suasana menegangkan juga menakutkan. Disini, kita salat dengan suasana aman dan tentram.
Lantas, MENGAPA KITA DISINI SERING “MELALAIKAN” SALAT?
Dengan sengaja kita tinggalkan salat, kebutuhan mendasar kita. Bagaikan nasi bagi seorang kelaparan. Bagai air bagi seorang yang dehidrasi. Bak hangatnya dekapan bagi orang hipotermia.
Karena kantuk kita, karena pekerjaan kita, karena segala macam perkara duniawi kita tinggal salat kita begitu saja! Tanpa penyesalan secuil kecil pun? Tanpa pernah berpikir bahwa saudara kita di Gaza, Palestina masih tegar mendirikan salat jamaah.
Coba buka mata hati anda!
Coba buka segala hal yang membatasi nurani anda!
Coba tinggalkan segala keegoisan anda sejenak, sejenak saja!
Cobalah Saudara seimanku, Allah SWT bukanlah Tuhan yang buta. Allah selalu melihat apa yang kita kerjakan. Allah selalu menjadi pengingat terbaik akan segala kesalahan kita. Baik dengan sekedar teguran dengan sentilan musibah kecil, atau bahkan tamparan dengan adzab besar duniawinya.
Summanaudzubillah, semoga kita berada pada golongan orang sholeh yang dapat dipercaya.
Aamiin Ya Robbal Alamin …
Harta Atau Nyawa?
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Written
/
Comments: (0)
Kalimat yang sangat familiar di telinga kita kan? Tetapi disini saya akan membahas / menceritakan sesuatu yang berbeda dari kalimat “Harta atau nyawa?”
Seseorang Ibu yang sudah mendapat discount kehidupan sekitar 10-20 tahunan hidup dengan penuh kebahagiaan. Meskipun 48 tahunnya di lalui sebagai pembantu, tetapi kata pembantu disini berbeda sekali dengan kenyataannya.
Seorang pria kaya yang beragama non muslim adalah majikannya. Karena Ia sudah bekerja disana hampir 50 tahun, Pak Tores menganngapnya seperti Ibunya sendiri, juga nenek bagi putra-putrinya. Ibu tua ini menjadi baby siter ketika anak-anak Pak Tores ini masih kecil. Tentunya sedikit/banyak pengaruh baby siter juga berpengaruh terhadap kepribadian bayi tersebut –anak-anak Pak Tores.
Pada suatu hari Ibu tua ini jatuh, karena kondisinya yang sudah tua dan berbagai penyakit yang sudah beredar dalam tubuhnya, Ia terkena struk. Tentunya Pak Tores tidak mungkin merawatnya, sekaya apapun dia. Jelas-jelas Ibu tua ini masih mempunyai keluarga. Jadi, dengan hartanya yang banyak Pak Tores membantu pembiayaan pengobatan ibu tua ini sekitar dua juta per bulan.
Dua juta per bulan adalah gaji yang biasanya diterima ibu tua ini. Namun dengan niat membantu, meskipun ibu tua ini sebagian tubuhnya telah mati dan tidak dapat bekerja Pak Tores masih menggajinya. Bukan hanya Pak Tores sendiri yang melakukan kebaikan ini, anaknya yang sudah sukses di Australia juga sering mengirim uang dua sampai empat juta. Sungguh, betapa mulianya orang-orang kaya ini.
Ibu tua ini hanya mempunyai satu anak, satu anak yang berpendidikan cukup tinggi namun bermoral cukup rendah. Bahkan sepanjang hidup Ibu tua ini, dia tidak pernah sedikitpun membahagiakan Ibunya. Contohnya saja, Ia bekerja di salah satu bank ternama di Indoneesia, tetapi Ia dengan tidak bermoralnya mengkorupsi uang dari bank tersebut. Bukan hanya di pecat, Ia pun beberapa kali mampir di Koran daerah, bahkan pernah di Koran provinsi. Betapa hancur hati ibu tua ini! Bahkan untuk mendidik anaknya sendiri Ia gagal!
Setelah Ia harus lumpuh, anaknya memang benar-benar “baik” kepadanya. Memang anaknya merawat Ibu tua ini saat di RS, saat malam hari karena saudara ibu tua ini sudah tua dan tidak mungkin menjaga kakaknya 24 jam penuh. Selain itu, tentunya ini kewajiban seorang anak bukan?
Seminggu berlalu, akhirnya ibu tua ini diizinkan pulang karena kondisinya membaik. Karena keluarga sudah mengerti kepribadian anaknya, pihak keluarga tidak tega jika ibu tua ini harus dirawat anaknya. Namun karena tiap bulannya Ibu tua ini masih memiliki beberapa receh uang dari keluarga Pak Tores, anaknya dengan “sopan” pun meminta untuk merawat Ibunya di rumahnya.
Perdebatan yang sengit terjadi pagi itu, saya masih ingat betul bagaimana suara nenek saya –adik dari ibu tua itu berteriak begitu melengking. Mengusir anak tak bermoral itu, tentunya ini wajar, ini rumah nenekku dan siapapun tamu yang menginjakkan kakinya di rumah ini dengan “sopan” boleh-boleh saja Ia keluarkan seenaknya. Toh, kesopanannya menggangu banyak orang disini, bahkan Ia membangunkan saya dengan tidak pantas karena celaannya terhadap nenek dan keluarga ini.
Singkat cerita Ibu tua itu benar-benar dibawa secara paksa oleh anaknya. Namun beberapa bulan berselang, Ibu ini meminta untuk kembali dalam dekapan Nenek. Akhirnya keluarga kami menyusul Ibu tua itu di rumah anaknya.
Tubuhnya yang awalnya besar, kini bahkan tinggal tulang dan kulit yang membungkusnya. Masya allah, aku bahkan hampir tidak mengenali ibu tua ini. Benar-benar mengenaskan! Hanya dua bulan Ia diasuh anaknya, dan …
Tiap harinya Ibu tua ini muntah-muntah, lambungnya terluka karena tidak makan secara teratur.
Tuhan, anak mana yang tega melihat Ibunya seperti ini?
Contoh Bisnis Online 2013 Tanpa Modal Uang Sepeserpun
Diposting oleh
Murid Malas
on Selasa, 12 November 2013
Label:
Malas's Bussiness
/
Comments: (0)
Jawaban dari pertanyaan “apa sih bisnis on line yang tidak memerlukan modal di tahun 2013?” adalah Menjadi Affiliate Marketer. Pengertian dari Affiliate marketing adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan penjualan produk milik orang lain dan jika berhasil maka ia akan mendapatkan persentase keuntungan. Persentase keuntungan ini bervariasi mulai dari 1% hingga ada yang brani memberi 100%. Berikut penjelasan dalam bentuk gambar.
Contoh Usaha Bisnis Online Terbaru Tanpa Modal Uang Sepeserpun
Menjalani profesi sebagai seorang affiliate merupakan cara paling mudah untuk memulai bisnis online. Karena kita tidak memerlukan produk sendiri untuk dijual. Yang kita perlukan blog, facebook, twitter dan lain-lain untuk mempromosikan produk milik orang lain tersebut. Karena mudahnya maka para internet marketer biasanya menjadi affiliate terlebih dahulu sebelum mereka mempunyai produk sendiri. Dan contoh bisnis online ditahun 2013 ini tidak memmerlukan uang sepeserpun atau tanpa modal.
http://kuncibisnis.com/contoh-usaha-online-tanpa-modal-gratis.php#.UoIyF3DwnoM
Peluang Usaha Kreatif – Bisnis Sepeda Daur Ulang
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Bussiness
/
Comments: (0)
Peluang Usaha Kreatif Sepeda Cor Aluminium Daur Ulang
Usaha KreatifInspirasi usaha dapat kita peroleh dari mana saja. Misalnya bisnis yang satu ini sepeda aluminium cor ulang. Bagi kalangan industri kecil, aluminium biasanya hanya dimanfaatkan dalam pembuatan peralatan rumah tangga, yang nilai ekonominya relatif lebih sedikit. Seperti yang diketahui banyak orang bahan tersebut semakin langka di pasaran dan harganya pun bisa semakin mahal.
Melihat kondisi yang demikian, Dr. Suyitno, salah satu dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, berinovasi dengan mengembangkan sepeda berbahan aluminium bekas. “Para pengrajin aluminium selama ini hanya memproduksi yang seragam yakni peralatan rumah tangga secara masal contohnya saja wajan, alat kukus, dan panci saja. Kondisi tersebut menjadi dilematis di saat bahan baku sulit didapatkan di pasaran dan para perajin tak bisa menaikkan harga jual dan membuat kelesuan di sektor bisnis ini,” kata Suyitno, di FT UGM mengenai alas an untuk mengembangkan frame sepeda berbahan utama logam ringan ini.
Usaha Kreatif yang dilakukan Suyitno ini memang unik. Selain berbahan dari daur ulang, sepeda yang diberi nama Castbike ini untuk rangka dibuat melalui proses pengecoran, berbeda dengan rangka sepeda pada umumnya yang dibuat menggunakan pipa-pipa yang disambung lewat proses pengelasan.
Dr. Suyitno menuturkan bahwa dalam pembuatan rangka sepeda dari pipa memerlukan bahan baku dan teknologi pengelasan yang cukup kompleks. Sementara dengan teknologi cor yang lebih sederhana, maka akan mengurangi ketergantungan pada pipa dan pengelasan, dalam proses produksinya pun lebih sederhana sehingga dapat memberikan peluang kepada industri dan usaha kecil di Indonesia.
Untuk konstruksi rangka sepeda castbike ini tersusun atas tiga komponen yaitu rangka depan, rangka samping kanan, dan rangka samping kiri. Ketiga komponen itu disusun dan disambung dengan menggunakan baut. Dan untuk komponen rangka depan pada lubang dudukan sadel, lubang dudukan stang, dan lubang poros pedal dicetak pejal lalu dilubangi dengan mesin bubut.
“Perakitannya kita kerjakan sendiri,” tuturnya. Untuk saat ini Suyitno mengembangkan 3 buah model sepeda castbike yaitu jenis urban untuk laki-laki, dan urban untuk perempuan, dan ada juga model sepeda gunung. Dalam satu hari industri kecil binaannya ini mampu memproduksi 5 unit rangka sepeda castbike. “Produksi telah berjalan dan paten sudah diajukan. Semoga dalam waktu dekat bisa segera dirilis,” tuturnya.
Dengan produk yang tergolong unik dan kreatif ini, menjadikan karya Suyitno ini terpilih menjadi salah satu dari 104 karya inovasi Indonesia paling prospektif pada tahun 2012 versi Business Innovation Center (BIC) Kemenristek RI. Kompetisi tersebut sendiri diikuti oleh sebanyak 2.519 karya inovasi dari berbagai macam bidang.
Anda juga bisa berinovasi dan menciptakan usaha kreatif dalam hal-hal sederhana yang lain. Selamat berinovasi.
http://kuncibisnis.com/peluang-usaha-kreatif-sepeda-daur-ulang.php#.UoIRGXDwmyk
Bisnis Franchise Murah Modal Usaha Dibawah Rp 10 Juta
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Bussiness
/
Comments: (1)
Peluang Usaha Waralaba atau Franchise Murah di Bawah Rp 10 Juta
Bisnis Franchise Murah Modal Usaha Dibawah Rp 10 Juta Pilihan bisnis murah, salah satunya dengan membeli kemitraan franchise. Saat ini franchise menjadi satu pilihan terbaik bagi wirausahawan pemula yang ingin memulai usaha dengan instan. Instan di sini tentunya bukan usaha yang langsung dapat berjalan sendiri tanpa kita harus bekerja. Namun instan yang dimaksud yaitu peluang bisnis yang sudah tersistem dan terorganisir dengan baik dan siap dijalankan oleh calon pelaku usaha tanpa harus repot membangunnya dari awal. Banyak franchisor yang menyiapkan peluang usaha dengan matang dan untuk selanjutnya bisa Anda jalankan dengan sistem kemitraan.
Minat masyarakat yang cukup besar terhadap bisnis yang bersifat instan ini menyebabkan penawaran investasi franchise semakin hari kian diminati oleh banyak orang. Terbukti dalam tiap harinya jumlah franchise berbagai macam produk maupun jasa mulai bermunculan di masyarakat kita. Hal ini tak lepas dari banyaknya penawaran bisnis franchise yang sekarang ini ditawarkan dengan harga yang relatif murah, bahkan modal usaha di bawah angka Rp.10 juta. Minimnya nilai modal yang dibutuhkan tapi menjanjikan keuntungan yang besar ditawarkan oleh para franchisor, ini membuat masyarakat yang ingin berbisnis memutuskan untuk memilih peluang bisnis franchise sebagai langkah awal memulai sebuah usaha.
Salah satu contoh bisnis yang difranchisekan dengan modal kecil adalah TahuKreess. Usaha makanan dalam bentuk industri snack tahu pilihan yang diolah dengan bumbu kualitas terbaik, digoreng, serta disajikan dengan cita rasa rempah khas dengan 4 varian rasa racikan sendiri serta cocoran caos pedas dan cabe yang mantap. Ini merupakan sebuah ide yang cukup kreatif. dibalut dengan tepung khusus, tahu ini di masak dan diolah menjadi makanan yang cukup enak dan rasa kreess..nya memberikan sensasi yang nikmat. Outlet ini khusus menyediakan camilan yang berbahan hanya dari tahu saja.
Dengan harga yang terjangkau anda bisa dapatkan jajanan tahu kress ini dengan isi sekitar 14 irisan tahu yang bisa dibuat untuk lauk atau juga dapat dimakan langsung. Di kemas dalam bentuk wadah yang menarik, cantik dan bersih menjadikan tahu kreess bisa untuk dibawa pulang ataupun dibuat oleh oleh. Contoh bisnis franchise yang lain dengan harga murah juga masih banyak. Banyaknya franchise murah di masyarakat kita sekarang ini membuat jalan untuk membuka usaha baru semakin terbuka lebar.
Konsumen untuk bisnis franchise murah ini juga punya prospek semakin meningkat karena franchise dengan brand tertentu terkadang semakin terkenal seiring semakin meluasnya pasar mereka. Pasar yang dibidik untuk bisnis ini adalah mereka yang sedang mencari peluang usaha dengan modal terbatas. Hadirnya berbagai macam penawaran franchise murah di bawah Rp.10 juta, menjadi solusi yang tepat bagi para pebisnis baru yang sedang ingin mencoba terjun di dunia usaha. Ini membuat investasi franchise murah lebih diminati, dibandingkan penawaran franchise dengan investasinya yang nilainya lebih besar.
http://kuncibisnis.com/peluang-usaha-waralaba-franchise-murah-modal-kecil.php#.UoIJIHDwmyl
Cara Memulai Jadi Entrepreneur dengan Tanpa Modal
Diposting oleh
Murid Malas
Label:
Malas's Bussiness
/
Comments: (0)
Banyak yang beranggapan bahwa untuk menjadi seorang Entrepreneur atau wirausaha, kita harus menyiapkan uang tunai lebih dulu sebagai modalnya. Hal tersebut membuat beberapa orang sibuk mencari uang untuk mengumpulkann modal dan biasanya dengan menjadi karyawan di sebuah perusahaan.
Anggapan untuk memulai usaha harus ada uang tunai, tidak sepenuhnya benar. Kita bisa memulai menjadi pengusaha sebagai makelar rumah, mobil, barang elektronik, atau produk lainnya. Dengan modal dengkul ini, kita bisa mendapat keuntungan dari komisi atau berdasarkan kesepakatan lain yang ditentukan bersama pemilik produk.
Contoh lainnya agar semakin membuka wawasan kita adalah dengan menjual jasa dengan lebih dulu meminta uang muka. Ini bisa dilakukan di industri jasa pendidikan seperti bimbingan belajar, les bahasa Inggris, kursus musik atau bisa juga konsumen memesan barang tertentu kepada kita, tetapi sebelum barang pesanan itu kita kerjakan, kita minta uang muka lebih dulu. Uang muka dari para konsumen itulah yang kita jadikan modal untuk menjalankan usaha.
http://kuncibisnis.com/cara-memulai-jadi-entrepreneur-wirausaha-pengusaha-tanpa-modal.php#.UoIHgXDwmyk